Korban Jiwa dalam Pemilu Serentak 2019

korban-jiwa-dalam-pemilu-serentak-2019

Netizen tanah air menyoroti banyaknya petugas penyelenggara pemilu yang jatuh sakit bahkan meninggal dunia sebagai pahlawan demokrasi. Mereka sampaiakan duka cita mendalam kepada para korban dan keluarga. Komisioner KPU Viryan Aziz menyebut sejak selasa sore kemarin, petugas penyelenggara pemilu mencapai 119 orang meninggal, dan 548 orang sakit yang tersebar di 25 provinsi.

Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) memberi sejumlah catatan bagi pelaksanaan Pemilu serentak, khususnya terkait petugas pemilu yang sakit bahkan meninggal dunia karena kelelahan. Peneliti Perludem Usep Hasan menilai pemilu serentak membuat beban kerja para petugas semakin berat. Ia meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), dan lembaga pemerintah terkait bertanggung jawab dan mengevaluasi keadaan ini secara serius dan menyeluruh sehingga kedepan tak lagi memakan korban.

Komisioner Bawaslu Fritz Edward Siregar mengakui bahwa dengan penambahan dari empat kertas suara menjadi lima kertas suara, beban kerja KPPS dan pengawas TPS menjadi sangat signifikan perbedaanya. Sementara itu, Komisioner KPU Viryan Aziz kedepan mengusulkan pengelompokan pemilu jadi pemilu nasional dan lokal, meski perlu pertimbangan lebih lanjut.

Simak penjelasan Komisioner Bawaslu Fritz Edward Siregar dan Komisioner KPU Viryan Aziz soal adanya korban jiwa dalam penyelenggaraan Pemilu 2019 serentak ini. Simak juga obrolannya bareng Peneliti Perludem Usep Hasan soal hal ini.