Menilik Upaya Indonesia Produksi Vaksin Covid-19

menilik-upaya-indonesia-produksi-vaksin-covid-19

Para ilmuwan dunia tengah berlomba mengembangan vaksin Covid-19.

Lantas bagaimana proses produksi vaksin untuk virus penyebab COVID-19 di Indonesia?

Prof Ngurah Mahardika, ahli virologi Universitas Udayana Bali dalam siaran langsung BNPB menyebut bahwa karakteristik virus corona di Indonesia tidak unik dan cenderung menyerupai jenis dari Wuhan, Tiongkok. Menurutnya, merujuk data sementara, bibit vaksin dari manapun di dunia akan berkhasiat di Indonesia.

Sementara itu, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman memastikan proses pengembangan vaksin untuk virus corona atau Covid-19 akan berlangsung di dalam negeri. Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan Indonesia membutuhkan 350 juta dosis vaksin Covid-19, untuk 170 juta masyarakat. Satu orang nantinya minimal akan mendapat dua dosis vaksin. Amin menyebut, jumlah tersebut merupakan perhitungan dari nilai R naught atau R0 yang diharapkan aman.

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio menjelaskan, saat ini harga vaksin di luar negeri berkisar 1 dollar AS per dosis. Namun, di kala pandemi, harga tersebut dapat melonjak hingga 10 kali lipat. Amin memperkirakan, butuh setidaknya anggaran 350 juta dollar AS atau hampir Rp5 triliun, untuk membeli vaksin dari luar dengan harga normal. Itu pun, kata Amin, tergantung suplai dari negara pemroduksi. Kata dia, pengembangan vaksin sudah diamanatkan oleh Menristek, kepada Eijkman untuk memimpin konsorsium. Menurutnya, vaksin diprediksi bisa selesai tahun depan di dalam negeri.

Bulan depan, PT Bio Farma ancang-ancang uji klinis vaksin COVID-19 di Indonesia. Mulai Juli 2020 mendatang uji klinis vaksin COVID-19 akan diujicobakan langsung ke manusia. Vaksin ini hasil pengembangan Bio Farma bersama Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad).

Mengenai hal ini kita obrolkan bersama Ahli Virologi Universitas Udayana Bali, Ngurah Mahardika, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio, dan Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir.