Perkara LGBTIQ

perkara-lgbtiq

Ibu memasak, Bapak bekerja. Perempuan kudu feminin dan laki-laki harus maskulin. Apakah melulu begitu? Relasi gender masyarakat Bugis di Sulawesi Selatan begitu cair sejak dulu. Disana dikenal 5 gender, yaitu laki-laki (oroane), perempuan (makunrai), perempuan yang mengambil peran sebagai laki-laki (calalai), laki-laki yang berperan sebagai perempuan (calabai), dan individu dengan perpaduan laki-laki dan perempuan (bissu). Sayangnya, secara general kelompok Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Intersex, dan Queer (LGBTIQ) masih belum merdeka mengekspresikan gendernya. Hasil penelitian Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat tahun 2017 menunjukkan bahwa transgender misalnya, merupakan kelompok yang paling banyak menjadi korban dari stigma, diskriminasi, dan kekerasan berbasis orientasi seksual dan ekspresi gender. Penelitian tersebut menemukan 973 korban, dengan 715 orang (73.86 persen) di antaranya adalah kelompok transgender. Keberagaman adalah bagian dari Indonesia, termasuk keberagaman gender. Apa iya kelompok LGBTIQ sudah bisa bebas mengekspresikan gendernya? Masa Sih? Kali ini Koko Nicky, Den Bagus, dan Miss KBR @thesinging_owl ngobrol bareng salah satu pentolan grup musik dari Jogja, "Amuba", Tamarra @tamarra.