Lembaga Ombudsman Republik Indonesia mendapat sorotan publik setelah mempublikasikan hasil pemeriksaan dalam kasus teror terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan. Dalam konferensi pers pekan lalu, Ombudsman menyimpulkan terjadi maladministrasi minor atau bersifat ringan dalam penanganan perkara Novel. Di antaranya Ombudsman menganggap Novel tidak kooperatif dengan penyidik polisi. Selain itu, KPK juga disebut menjadi penghambat karena menyita rekaman kamera CCTV di rumah Novel.
Hasil pemeriksaan Ombudsman itu dianggap janggal oleh Tim Advokasi Novel Baswedan. Anggota Tim Advokasi Novel Baswedan, Alghiffari Aqsa mencurigai ada konflik kepentingan di tubuh Ombudsman, utamanya oleh Adrianus Meiliala yang menjadi pimpinan tim pemeriksaan. Alghiffari menduga Adrianus Meiliala memiliki keberpihakan terhadap Ahmad Lestaluhu, yang pernah dicurigai sebagai pelaku penyerangan terhadap Novel. Hal ini diduga tercermin dalam pernyataan dan sikap Adrianus yang bergerak tanpa koordinasi dengan anggota Ombudsman lain. Alghiffari mendesak Ombudsman segera memeriksa bekas anggota Komisi Kepolisian Nasional atau Kompolnas itu.