Polri menyatakan sudah memeriksa Jenderal Bintang Tiga, Muhammad Iriawan, seputar pengetahuannya tentang rencana penyerangan air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan. Ketika kasus Novel Baswedan terjadi, 11 April 2017, Iriawan menjabat Kapolda Metro Jaya, dan diduga mengetahui rencana penyerangan itu, karena sempat menyatakan ingin mengamankan Novel Baswedan, sebelum kejadian. Menurut juru bicara Mabes Polri Muhammad Iqbal, Iriawan yang kini menjabat Sekretaris Utama Lemhanas, menyatakan bantahannya.