Kerugian akibat dua hari rusuh pascapenetapan hasil Pemilu menyebabkan kerugian ekonomi mencapai 1,5 triliun rupiah. Wakil Ketua Umum Kamar dan Dagang Industri Indonesia (Kadin) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang menyebut kericuhan pada aksi tolak pemilu 22 Mei itu telah merugikan sektor perdagangan di DKI Jakarta sekitar 1,5 Triliun rupiah.