Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebut jumlah anak yang terpapar rokok berpotensi meningkat pada 2024. Komisioner KPAI Siti Hikmawati menyebut, 2019 lalu prevalensi anak terpapar rokok mencapai angka sembilanan persen atau setara dengan 7,8 juta anak. Pada 2024 mendatang, angka itu berpotensi meningkat menjadi 13 persen. Atas kondisi ini ia mendesak pemerintah melindungi anak dengan menerapkan Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau, yang mengatur tentang pengendalian produksi, distribusi dan konsumsi rokok.