sebanyak 2.400 dosis kandidat vaksin COVID-19, masih disimpan oleh BUMN BioFarma. Penyimpanannya menggunakan teknologi berstandar internasional. Pemilihan kerjasama dengan perusahaan farmasi Sinovac asal China itu, karena metode pengembangannya sama dengan kompetensi yang dimiliki BioFarma. Yaitu, metode inaktivasi.
Vaksin itu juga diklaim sudah menjalani uji klinis tahap pertama dan kedua. Menurut Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Universitas Padjajaran, Kusnandi Rusmil, vaksin dari Sinovac itu merupakan satu-satunya di dunia, sebagai vaksin yang paling siap dipakai.