pandemi COVID-19 berdampak luar biasa terhadap perekonomian nasional. Penerimaan negara diperkirakan mengalami kontraksi sampai 10 persen. Sementara belanja negara mengalami pembengkakan, akibat banyak dana yang dirogoh pemerintah untuk penanganan dampak pandemi. Misalnya untuk sektor kesehatan, masyarakat yang kehilangan pekerjaan, bantuan sosial, stimulus UMKM, dunia usaha, sektoral, daerah dan masih banyak lagi.Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini bisa semakin buruk. Yaitu, minus 0,4 sampai 1 persen. Angka ini masih jauh lebih baik, kalau dibandingkan dengan prediksi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi. OECD menyebut, kalau terjadi gelombang kedua pandemi COVID-19, maka ekonomi global akan terkontraksi minus 5 sampai 7,6 persen.Berikut, paparan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, saat diskusi webinar bertajuk “Strategi Pengelolaan Risiko Pembiayaan Syariah Pasca Covid-19.