Berbagai literatur memuat mengenai keberagaman gender yang diakui oleh banyak suku di Indonesia. Semisal masyarakat Toraja yang mengakui adanya gender ketiga, to burake tambolang.
Sementara masyarakat Bugis, mengakui adanya 5 gender. Ini tergambar dalam ungkapan, “mau’ni na woroane-mua na makkunrai sipa’na, makkunrai-mui; mau’ni makkunraina woroane sipa’na” (meskipun dia laki-laki, jika memiliki sifat keperempuanan, dia adalah perempuan; dan perempuan yang memiliki sifat kelaki-lakian, adalah lelaki).
Bareng Eman Memay Harundja dari Komunitas Sehati Makassar, Asrul ngobrol perkara konsep 5 gender Bugis yang sudah mulai tergusur, diskriminasi serta arti menjadi calabai.
*Untuk saran, komentar atau berbagi cerita, silakan email ke [email protected]. Tulis Love Buzz untuk subject email.