Gara-gara menyanyikan lagu pelesetan yang kerap dinyanyikan para pengunjuk rasa saat reformasi 98, Robertus Robet dijerat pasal penghinaan. Padahal nyanyian dalam orasi yang disampaikan dosen Universitas Negeri Jakarta itu, dilakukan sebagai refleksi atau kritik lantaran munculnya keinginan mendudukkan militer dalam jabatan-jabatan sipil. Kita simak bersama Vitri Angreni.