Kelompok mahasiswa ikut merasakan dampak wabah Covid-19. Mahasiswa perantau banyak yang masih bertahan, meski kuliah tatap muka sudah ditiadakan. Pasalnya, mudik di masa pandemi meningkatkan risiko penularan. Di sisi lain, mereka mulai kesulitan memenuhi kebutuhan untuk bertahan hidup. Berikut ulasan yang disusun tim KBR dibacakan Sindu Dharmawan.