Pemerintah segera menggelontorkan kuota internet gratis bagi siswa dan guru untuk mendukung pembelajaran jarak jauh, selama empat bulan mulai September. Namun, peluncuran program ini diikuti tanda tanya soal nasib siswa yang tinggal di daerah tanpa akses internet, gawai bahkan listrik. Kebijakan tersebut dinilai diskriminatif dan tidak solutif. Simak laporan tim KBR yang dibacakan Astri Yuana Sari.