Dalam buku “Identitas dan Kenikmatan”, Ariel Heryanto menulis, perbedaan politik yang muncul di media terjadi karena ada obsesi tentang ‘kemurnian’ dan ‘menjadi yang asli’. Apa akar perbedaan dalam bangsa ini sehingga gampang meletup jadi konflik sosial dan politik? Apa yang bergerak di bawah permukaan di tengah masyarakat? Apa motif munculnya obsesi ini?