Penerapan nilai toleransi sangat penting untuk menciptakan bangsa yang damai. Tapi keberagaman yang ada di Indonesia sering memicu konflik dan kekerasan di kalangan masyarakat. Karena itu penting bagi setiap warga negara untuk membangun toleransi dan menghargai perbedaan. Inilah yang dirasakan dan dialami para siswa yang bersekolah di SMA Selamat Pagi Indonesia, Batu, Jawa Timur. Sekolah gratis untuk anak tidak mampu dan yatim piatu dan menerima murid dari seluruh kepulauan Indonesia dan agama di Indonesia, tanpa melihat kemampuan dalam bidang akademis. Apa sebenarnya mimpi pendirinya ketika mendirikan sekolah ini dan bagaimana sekolah ini bisa mewujudkan mimpi anak-anak Indonesia? Simak perbincangan bersama teman-teman dari Sekolah Selamat Pagi Indonesia. Ada : Sendy Fransiscus Tantono (Ketua Yayasan Selamat Pagi Indonesia), Julianto Ekaputra (Founder SMA Selamat Pagi Indonesia), Atstsaniyatunnisaa Khadijatus Sayyidatish Shalihah, Yohana Yusuf, Siska Udila Wati, Robet Betesda dan Olfarida Pode’u siswa SMA Selamat Pagi Indonesia di Ruang Publik KBR.