Jaringan Perempuan Peduli Pengendalian Tembakau (JP3T) menyebut perempuan dan anak Indonesia saat ini menjadi target konsumen utama industri rokok. Karena itu dipandang mendesak agar Indonesia segera meratifikasi FCTC (Framework Convention on Tobacco Control). Indonesia adalah satu-satunya negara di Asia Pasifik yang belum meratifikasi FCTC. Maka daripada menjadi korban, perempuan mestinya aktif terlibat dalam pembuatan kebijakan publik supayan aturan pengendalian tembakau lebih ketat dan tidak berdiam diri ketika menjadi target penjualan rokok. Pagi ini kita ingin mencari tahu seperti apa keterlibatan perempuan dalam mendorong kebijakan pengendalian tembakau yang lebih baik? Apa tantangan yang kerap dihadapi perempuan ketika mendorong sebuah isu bisa diadopsi menjadi kebijakan pemerintah? Simak perbincangan bersama Gatari Dwi Hapsari Program Officer Jaringan Perempuan Peduli Pengendalian Tembakau (JP3T) dan lewat sambungan telepon Luluk Ariyantiny Ketua Umum Pelopor Peduli Disabilitas Situbondo (Yayasan PPDIS) dan Direktur Program Peduli Disabilitas dengan Mitra Pilar PR Yakkum, The Asia Foundation yang didukung Pemerintah Australia DFAT, serta Adriana Venny Aryani Komisioner Komnas Perempuan di Ruang Publik KBR.