New Normal atau kenormalan baru di tengah pandemi covid-19 akan segera diterapkan oleh pemerintah. Terlebih, setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengecek kesiapan penerapan prosedur new normal di pusat perniagaan dan transportasi publik pada Selasa pekan lalu.
Langkah ini disebut untuk untuk memulihkan produktivitas masyarakat agar perekonomian dapat kembali bergeliat setelah terpuruk di kuartal pertama dengan pertumbuhan hanya 2,97 persen.
Lantas apa saja yang perlu disiapkan oleh pemerintah khususnya dari sisi hak kesehatan masyarakat? Dan seberapa besar dampak Kenormalan baru terhadap perekonomian Indonesia? Untuk mengetahui penjelasannya, kami hadirkan perbincangan jurnalis KBR Vitri Angreni bersama Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia, Pandu Riono dan Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah.