Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan pernyataan resmi yang mengakui bahwa virus corona memiliki potensi menular melalui udara. WHO mengatakan bahwa bukti yang muncul dari penularan virus corona melalui udara di lingkungan padat, tertutup, berventilasi buruk tidak dapat dikesampingkan.
Sementara itu, bulan Juni lalu pemerintah Indonesia resmi melonggarkan pembatasan sosial berskala besar. Sejumlah ruang publik seperti perkantoran, pusat perbelanjaan telah dibuka. Kegiatan olahraga masyarakat seperti bersepeda hingga joging juga mulai marak dilakukan.
Lantas seberapa besar daya tahan tubuh masyarakat dapat bertahan dalam ancaman sebaran corona lewat udara di tengah pelonggaran PSBB. Dan upaya bijak apa yang dapat dilakukan agar terhindar dari ancaman wabah di era kebiasaan baru? Untuk mengetahui penjelasannya, kami sudah bersama dengan Ketua Satuan Tugas Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, dokter Adib Khumaidi.