Pangan Lokal, Ribet Mengolah dan Mahal?

pangan-lokal-ribet-mengolah-dan-mahal

Apa kabar pangan lokal? Di tengah upaya pemerintah menggenjot produksi pangan, khususnya padi, jagung dan kedelai, keberadaan pangan lokal terasa makin terasing.
Misalnya aja nih bahan pangan pokok. Indonesia memiliki potensi yang sangat besar selain beras, seperti ubi kayu, jagung, sagu,sorgum, dan berbagai jenis umbi-umbian. Kebanyakan pangan sumber karbohidrat tersebut kian tersisih dan dianggap tidak bergengsi.

Makanya gak heran, sebagian dari kita khususnya yang muda-muda udah lupa akan potensi pangan yang dimiliki daerahnya. Apalagi sekarang kita kebanjiran makanan impor kan ya, sebut aja tepung terigu.

Padahal ketergantungan terhadap beras sebagai makanan pokok makin tinggi. Bayangkan saja, tiap tahun, rakyat Indonesia mengkonsumsi beras hingga 124 kg/kapita/tahun. Angka tersebut tertinggi di dunia.

Tuh kenapa tidak balik lagi ke pangan lokal aja? Apa karena masih banyak anggapan pangan lokal yang dianggap sepele dan tak bergengsi? Atau ribet mengolahnya. Yuk kita ngobrol dengan Koordinator Aliansi Desa Sejahtera, yang juga pegiat pangan lokal, Tejo Wahyu Jatmiko di “Saatnya Bertanya”.