Menjelang Pemilu 2019 kayaknya isi konten media sosial bakal penuh sama postingan akun-akun “telur” atau akun bot nih. Maklum lah , kerjaan para buzzer politik.
Pekerjaan buzzer bukan hanya lahannya para influencer seperti selebritas atau blogger , melainkan sekelompok orang yang sengaja direkrut oleh salah satu tokoh untuk menyedot perhatian masyarakat dan mengarahkan pandangan masyarakat terhadap kelebihan tokoh yang bersangkutan maupun menjatuhkan lawan politiknya. Melalui Twitter masing-masing buzzer memegang 20 bahkan lebih akun. Cara kerja mereka adalah membuat trending melalui tanda pagar atau hastag di Twitter.
Untuk lebih jelasnya kita tanyain yuk sama Bekas Buzzer Politik Pemilu 2014 , Arief di "Saatnya Bertanya".