Red Home, Komunitas Penyatu Anak-anak Korban Konflik Ambon (1)

red-home-komunitas-penyatu-anak-anak-korban-konflik-ambon-1

Api berkobar, asap mengepul, dan suara tembakan tak henti-hentinya menjerit. Tak peduli pagi-siang, kedua belah pihak saling serang, saling lempar, bahkan saling memanah. Tak ada tersisa. Rumah, toko, mobil, gereja pun masjid, porak-poranda.

Selama lima hari, Ambon jadi medan perang. Ratusan orang yang kebanyakan laki-laki, turun ke jalan sembari menenteng parang, golok, atau panah.

Itulah yang diingat Ronal Regan, remaja asal Ambon yang kala usianya sembilan tahun, menjadi komandan perang.