Indonesia sedianya menikmati masa “bonus demografi” pada 2030 mendatang. Artinya, jumlah penduduk usia produktif lebih banyak ketimbang usia tidak produktif, seperti anak dan lansia. Iming-imingnya tentu saja ekonomi kita terus menguat.
Tapi “bonus demografi” bisa sia-sia jika penduduk usia produktifnya tak sehat. Prevalensi perokok anak masih tinggi. Sementara jumlah perokok dewasa, termasuk perempuan, terus naik. Jurnalis KBR Sindu Dharmawan menelusuri soal ini selengkapnya.