Mabes Polri menyebut ada tren peningkatan konten provokatif di media sosial pasca-rilis hasil hitung cepat Pemilu 2019. Juru bicara Mabes Polri Dedi Prasetyo mengatakan, jumlah peningkatannya mencapai 40 persen berdasarkan pengamatan sejak Rabu 17 April malam hingga pagi kemarin. Kata dia, banyak akun menyebarkan narasi provokatif berupa teks, foto maupun video yang mengajak masyarakat melakukan kerusuhan atau berbuat onar.
Juru bicara Mabes Polri Dedi Prasetyo menambahkan, pihaknya bakal berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Badan Siber dan Sandi Negara untuk memitigasi bahaya akun-akun tersebut. Dedi mengimbau masyarakat aktif menginformasikan ke polisi tentang konten-konten berbahaya di medsos.
Lengkapnya kita tanyakan kepada Juru bicara Mabes Polri Dedi Prasetyo. Simak juga obrolan bareng Ika Ningtyas, Head Division Online Freedom of Expression SAFEnet soal temuan kepolisian soal kenaikan konten provokatif di media sosial.