Bulan Puasa, bertebaran undangan ngabuburit, buka puasa bahkan sahur bareng, dimana terkadang kegiatan ini tak hanya tertutup khusus bagi umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa saja. Di kantor, di komunitas maupun lingkungan, acara ini menjadi tradisi pada Bulan Ramadan yang diikuti juga bahkan bagi anggota-anggotanya berbeda keyakinan dan tidak menjalankan puasa.
Salah satu pihak yang rutin menggelar Sahur bareng lintas agama adalah Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI) yang telah ke 12 kalinya tahun ini mengadakan kerjasama dengan Yayasan Puan Amal Hayati pimpinan Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid (Isteri Gus Dur) dalam program Sahur Keliling bareng kaum dhuafa, lintas iman dan lain-lain. Kiprah dan dedikasi kemanusiaan Sinta Wahid selama ini, termasuk program sahur kelilingnya membuatnya terpilih sebagai 100 orang berpengaruh di dunia versi Majalah TIME 2018. Tahun 2019 ini, ANBTI mengadakan kegiatan di 5 titik; Jakarta Timur, Jakarta Utara, Solo, Yogyakarta dan Surabaya.
Tak hanya ANBTI, beberapa kumpulan atau masyarakat lain juga berinisiatif sama, di daerah lain seperti di Ibu Kota Jakarta ada program Ngabuburit Toleransi Rawamangun.
Buka puasa bersama pemuda lintas iman menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Pelita Perdamaian di Cirebon, selain dialog antar Iman yang rutin digelar setiap bulan. Beberapa tahun belakangan, Pelita Perdamaian juga aktif melakukan kegiatan kunjungan ke tempat ibadah atau lembaga pendidikan agama seperti pesantren melalui kegiatan 'pesantren lintas Iman'. Selain itu, untuk menyebarkan sikap toleran antar umat beragama, Pelita juga mengadakan sekolah Cinta Perdamaian yang digelar bergantian di Cirebon dan wilayah sekitarnya.
Simak penuturan Max Andrew Ohandi penggagasnya dan Ketua Pelita Perdamaian Haryono dan Ngabuburit Toleransi Rawamangun.