Menolak Lupa

menolak-lupa

Kemarin, 12 Mei adalah peringatan 21 tahun Tragedi Trisakti. Pada 12 Mei 1998, empat mahasiswa tewas dalam penembakan terhadap peserta demonstrasi menentang pemerintahan Soeharto, di kampus Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat.

Keempat mahasiswa itu, adalah Elang Mulia Lesmana, Hafidin Royan, Heri Hartanto, dan Hendriawan Sie.

Tragedi Trisakti menjadi simbol dan penanda perlawanan mahasiswa terhadap pemerintahan Orde Baru. Setelah tragedi itu, perlawanan mahasiswa dalam menuntut reformasi semakin besar, hingga akhirnya memaksa Soeharto untuk mundur pada 21 Mei 1998.

Amnesty International Indonesia mendesak kembali pertanggungjawaban negara untuk menyelesaikan tragedi penembakan mahasiswa di Universitas Trisakti, Universitas Atma Jaya, dan kampus-kampus lain di Indonesia menjelang reformasi. Korban serta keluarganya berhak mendapatkan keadilan hukum dan penjelasan perihal peristiwa tersebut beserta hak-hak lainnya.

Kita Simak obrolan bareng adik Elang Mulia Lesmana, RM Awangga (Iwank) dan juga Manajer Kampanye Amnesty International Indonesia, Puri Kencana Putri soal Tragedi Trisakti dan Pelanggaran HAM.