Belakangan, linimasa diwarnai dengan tanggapan warganet soal pin emas bagi anggota dewan baik di tingkat daerah maupun pusat. Berbagai opini yang terbentuk itu lantaran sebelumnya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menolak rencana pengadaan pin emas untuk anggota DPRD DKI Jakarta. Menurut Wakil Ketua DPW PSI DKI Jakarta Rian Ernest, pengadaan pin emas itu menghamburkan uang negara hingga Rp1,3 miliar.
Sementara itu, Pin untuk disematkan di baju anggota DPRD Kabupaten Magetan, Jawa Timur periode mendatang, tidak akan lagi terbuat dari emas murni, tapi hanya terbuat dari emas imitasi. Sekretaris DPRD Kabupaten Magetan Joni mengatakan, berubahnya bahan pin anggota dewan dari emas menjadi emas imitasi, disebabkan karena anggaran pengadaannya. Kata dia, anggaran pengadaan pin adalah Rp 205 ribu per anggota dewan.
Sementara itu, Anggota komisi bidang pemerintahan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono menuturkan bahwa penggunaan pin emas bagi anggota dewan merupakan hal yang wajar karena tiap periode selalu dianggarkan.
Simak obrolan bareng Sekretaris DPRD Kabupaten Magetan Joni, dan Wakil Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia DKI Jakarta Rian Ernest. Simak juga tanggapan dari Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus dan juga Anggota komisi bidang pemerintahan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono soal hal ini.