Kabar bakal berhentinya audisi bulu tangkis yang digelar sebuah perusahaan rokok yang telah belasan tahun menjadi sponsor pembinaan atlet itu menghebohkan warganet. Riuhnya sikap kontra terhadap Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) maupun derasnya dukungan terhadap lembaga negara itu lantas menjadi trending topik.
Ini bermula dari protes yang dilakukan KPAI. Audisi yang diselenggarakan Djarum Foundation ini diwarnai brand image perusahaan rokok di kaos yang dipakai oleh ribuan anak peserta audisi. Komisioner KPAI Sitti Hikmawaty mengatakan, yang diminta adalah ‘lokasi audisi yang steril’ alias bebas dari logo yang bisa diasosiasikan dengan produk rokok. Namun kini, Djarum Foundation meyebut ini menjadi tahun terakhir audisi bulu tangkis.
Tak sedikit publik yang kini mempertanyakan bagaimana nasib pembiayaan dalam membina calon-calon atlet masa depan ini berlanjut? Siapa yang bisa menandingi kiprah yayasan ternama ini dalam mencetak atlet-atlet bulu tangkis unggulan?
Kita bahas bareng Komisioner KPAI Sitti Hikmawaty dan Wakil Ketua Komisi pendidikan, pemuda dan olahraga DPR Hetifah Sjaifudian. Simak juga pernyataan dari Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin dan Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), Wiranto soal hal ini.