Mahasiswa di berbagai daerah secara serentak kemarin bergerak menolak revisi undang-undang yang dinilai kontroversial. Para mahasiswa bebagai universitas itu dengan mengenakan jas almamaternya, berkumpul di depan gedung perwakilan rakyat setempat.
Sementara di pusat, dari Gedung DPR/MPR terlihat sejumlah utusan mahasiswa dari daerah turut bergabung dengan mahasiswa Jakarta yang memenuhi jalan protokol Gatot Subroto hingga aparat yang diturunkan untuk amankan aksi mencapai 18 ribu personel gabungan.
Mereka demo membawa beberapa tuntutan. Para mahasiswa meminta pencabutan UU KPK, UU Permasyarakatan, batalkan pimpinan KPK terpilih, batalkan RKUHP. Mereka juga menolak polisi menempati jabatan sipil, tarik mundur polisi dan tentara di Papua, bebaskan tahanan politik, serta hentikan kriminalisasi aktivis.
Kita simak bersama pernyataan dari Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Kantor Staf Presiden KSP Moeldoko, Koordinator aksi dari Aliansi Semarang Raya, Cornel Gea, Jubir aksi, sekaligus Presiden BEM UNS Solo Faith Aqila, dan Direktur LBH Jakarta, Arif Maulana.