Pencoretan salah satu atlet Pelatnas senam dari Kediri, berinisial SA dari ajang Sea Games 2019 menjadi pemberitaan media massa hingga menyedot perhatian masyarakat. Santer beredar kabar bahwa yang bersangkutan dicoret karena dituding tidak perawan.
KONI Jawa Timur (Jatim) pun angkat bicara soal ini. Dilansir dari konijawatimur.co, kabar bahwa pencoretan atlet 17 tahun ini karena masalah keperawanan adalah tidak benar. Ketua Harian KONI Jatim, M. Nabil mengatakan, pihaknya sudah melakukan kroscek ke tim pelatih senam Indonesia. Kata dia, berdasarkan laporan yang diterima dari tim pelatih, tidak benar jika SA dicoret karena masalah keperawanan namun soal kedisiplinan serta prestasi.
Kasus SA mendapat perhatian Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Ia menyebut bahwa SA membutuhkan terapi psiko sosial. Khofifah juga berjanji membantu proses pemindahan sekolah atlet itu.
Seperti apa perkembangan kasusnya? Kita tanyakan pada pengacara SA, Imam Mohklas. Simak juga perbincangan bersama Afin Nur Fariha dari Jaringan Muda Setara soal hal ini.