Sebanyak lebih dari dua ribu vaksin COVID-19 dari Tiongkok telah sampai di Indonesia Minggu kemarin. Vaksin dari Sinovac Biotech tersebut merupakan salah satu dari empat kandidat vaksin yang sebelumnya telah diumumkan oleh Kementerian Kesehatan. Sinovac merupakan perusahaan biofarmasi, yang berdiri sejak 1999 dan berkantor pusat di Beijing.
Kerja sama PT Bio Farma dengan Sinovac merupakan tindak lanjut dari proses diplomasi pemerintah Indonesia dengan negara lain. Plt Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, selama ini pemerintah Indonesia gencar melakukan diplomasi untuk bisa mendapatkan akses vaksin Covid-19. Sebab kata dia, pemerintah menyadari kebutuhan dalam mendapatkan vaksin Covid-19 sangat tinggi.Menurutnya, keuntungan dari kerja sama antara dua perusahaan farmasi negara itu, Indonesia bisa mendapatkan akses vaksin.
Namun sebelum vaksin siap digunakan, Indonesia harus melakukan uji klinis vaksin terlebih dahulu. Diharapkan, setelah lolos hasil uji klinis tersebut, vaksin Sinovac dapat segera diproduksi di dalam negeri. Uji klinis tahap 3 ini tidak hanya dilakukan di Indonesia, namun di beberapa negara lain yang juga ikut mencoba vaksin Sinovac, seperti India, Bangladesh, Afrika dan Amerika.
Kita akan obrolkan hal ini bareng Koordinator Uji klinis Vaksin Virus Corona, Kusnandi Rusmil, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Cissy Kartasasmita, Direktur Utama BioFarma, Honesti Basyir, dan Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Amin Soebandrio.